Pada bulan Ramadhan hal yang paling lazim kita dengar dan kita lihat di beberapa daerah adalah adanya tradisi menyalakan petasan dan menerbangkan balon udara secara liar. Dari kegiatan tersebut kenyamanan dan keamanan masyarakat bisa terganggu. Oleh karena itu, Babinsa Koramil 03/Mojotengah Kodim 0707/Wonosobo Serka Budi Santoso sosialisasikan bahaya petasan dan larangan balon udara kepada kurang lebih 100 siswa SDN 2 Deroduwur Mojotengah. Selasa (28/03/2023)
Serka Budi Santoso menghimbau kepada anak-anak agar tidak membuat dan menyalakan petasan karena disamping dapat membahayakan diri sendiri juga dapat membahayakan orang lain. Selain mengganggu kenyamanan petasan juga bisa mengakibatkan kebakaran. “Bermain petasan sangat berbahaya, banyak dampak buruk daripada baiknya. Sekecil apa pun jenis petasan itu, tetap saja berbahaya. Petasan dapat menyebabkan kebakaran bahkan bisa membakar diri sendiri, ” ujar Serka Budi Santoso.
Hal yang tak kalah penting adalah tradisi menerbangkan balon udara tanpa awak, hal yang selama ini kita anggap aman ternyata dapat menimbulkan bahaya terutama membahayakan penerbangan di Indonesia. Tentu hal tersebut dapat merugikan dan membahayakan banyak orang. “Saya juga menghimbau kepada adik - adik agar tidak menerbangkan balon udara tanpa awak, karena dapat mengganggu penerbangan pesawat udara. Tak hanya itu, menerbangkan balon udara juga dapat mengganggu aliran listrik tegangan tinggi, ” jelasnya.
Baca juga:
Ozkan, sahabat dari Istanbul
|
Selain bahaya petasan dan larangan menerbangkan balon udara, Serka Budi Santoso juga menegaskan kepada seluruh siswa SDN 2 Deroduwur tentang larangan perang sarung. Karena bisa menyebabkan kegaduhan sehingga membuat lingkungan tidak kondusif. Babinsa juga menyampaikan, peran serta orang tua, tokoh masyarakat dan agama diharapkan untuk memberi edukasi bahwa tindakan perang sarung dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Babinsa juga berharap dengan adanya sosialisasi ini anak-anak bisa lebih paham tentang bahaya bermain petasan, menerbangkan balon udara tanpa awak, dan perang sarung. ”Harapan saya, semoga dengan sosialisasi ini adek - adek bisa menghindari kegiatan-kegiatan yang mengganggu ketertiban lingkungan. Tentu untuk menghilangkan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan itu butuh proses. Mari jaga ketertiban lingkungan kita , masih banyak hal - hal positif yang dapat kita lakukan untuk merayakan bulan Ramadhan ini, ” tutupnya.